Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai dan Kredit Serta Penerimaan Kas dalam Menunjang Pengendalian Intern (Studi pada Unit Toko Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Trimadya” Kota Mojokerto

Suatu perusahaan yang didirikan oleh seorang atau sekelompok orang pada dasarnya selalu mempunyai tujuan, begitu pula dengan pendirian koperasi. Secara garis besar tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggotanya, memajukan kesejahteraan masyarakat, dan turut serta membangun tatanan perekonomian nasional. Peran koperasi dalam bidang ekonomi salah satunya adalah menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Berkaitan dengan peran koperasi, koperasi melakukan berbagai transaksi untuk dapat menjalankan peran tersebut. Salah satunya adalah transaksi penjualan barang dan jasa. Aktivitas penjualan ini merupakan salah satu sumber pendapatan koperasi selain kegiatan pemberian kredit usaha dan simpan pinjam. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang akurat yang dapat menyediakan pengecekan dan pengendalian atas penggunaan aktiva. Dengan sistem yang baik akan memberi suatu nilai tambah bagi koperasi karena sebuah sistem akan memberikan informasi yang tepat waktu dapat dipercaya. Akan tetapi, suatu sistem akan menjadi lemah apabila tidak dijalankan dengan benar sehingga dapat menghambat kinerja koperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) "Trimadya" Mojokerto serta untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang telah atau belum mendukung pengendalian intern dan untuk memberikan usulan perbaikan dari kekurangan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada KPRI Trimadya Kota Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada KPRI Trimadya yaitu fungsi yang terkait, dokumen, catatan, informasi yang diperlukan, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dan juga unsur-unsur pengendalian intern yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara keseluruhan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas sudah cukup menunjang pengendalian intern namun masih terdapat beberapa kelemahan. Diantaranya tidak terdapatnya bagian khusus gudang, tidak terdapat buku pembantu bank, dan pada formulir penjualan tidak mencantumkan nama wiraniaga yang melayani penjualan. Selain itu, pengendalian dan pengamanan terhadap harta perusahaan masih belum dilakukan dengan baik. Hal ini karena kas yang diterima dari hasil usaha took dan usaha lainnya tidak langsung disetorkan ke bank. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah dalam menjalankan aktivitas penjualan dan penerimaan kas sebaiknya KPRI Trimadya membentuk fungsi gudang pada unit toko dan juga mencantumkan nama wiraniaga pada faktur penjualan. Selain itu disarankan agar pihak KPRI Trimadya membuat kebijakan untuk menyetorkan uang hasil usaha ke bank setiap hari dan memakai buku pembantu bank untuk memudahkan pengecekan terhadap uang yang ada di bank. Hal ini disarankan agar sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga pengamanan terhadap harta perusahaan memadai